Kisah yang bisa menjadi penyemangat bagi semua orang yang kehilangan pekerjaannya di tengah pandemi covid 19 atau virus corona di Indonesia.
Patut dicontoh. Bagi pekerja di perusahaan swasta maupun ojek online.
Dapatkan: KUPON HADIAH MENARIK
Corona mengenai orang tanpa pandang bulu. Buruh seperti saya juga berisiko, karena tetap masuk kerja. Mereka mempertaruhkan nyawa demi perusahaan tetap beroperasi.
Mereka diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan. Tak seperti biasanya, kini pekerja diwajibkan pakai masker. Langkah umum lain, perusahaan telah menyemprotkan disinfektan di seluruh area pabrik.
Di saat pandemi Corona, serikat buruh meningkatkan pengawasan pada pabrik agar hak-hak pekerja dipenuhi.
Para pejuang rupiah pejuang 12 jam, walau kami lelah dan nahan kantuk tapi kami tetep semangat tekad baru gass pollll, demi hasil yang melimpah
Saya juga berharap agar pemerintah RI tetap bisa menjamin hak-hak pekerja dan buruh dalam kondisi seperti ini. Terlebih bagi pekerja dan buruh yang memang diliburkan oleh perusahaannya dan tidak menerima hak-haknya. "Teman-teman buruh tidak punya tabungan ataupun persediaan untuk beberapa bulan ke depan [selama pandemi Corona],"
Upaya bersama untuk melindungi keselamatan dan kesehatan semua
Dalam menghadapi krisis COVID-19, tindakan pencegahan dan pengendalian kerja yang efektif
memiliki efek positif pada kelangsungan usaha dan pekerjaan. Untuk mengaktifkan kembali dan
melanjutkan produksi, perusahaan perlu mengelola risiko K3, karena hal tersebut membantu
mencegah atau menghindari wabah yang lebih parah, yang dapat menyebabkan lebih banyak
gangguan ekonomi dan sosial. dan mematuhi persyaratan hukum. Ini mungkin memerlukan
pengaturan teknik dan administrasi khusus (misalnya, memastikan jarak fisik). Wabah di tempat
kerja baru dapat menyebabkan gangguan tambahan dengan efek serius pada ekonomi dan
lapangan kerja.
Selama pandemi seperti COVID-19 saat ini, kerja sama sangat penting, di tingkat internasional
dan nasional. Semua lembaga internasional, masing-masing dalam bidang khusus yang spesifik,
memainkan peran penting dalam memastikan kerja sama antar negara. Secara khusus, WHO
dan ILO memberikan panduan internasional tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan
pekerja untuk mengidentifikasi solusi jangka pendek, menengah dan panjang yang berkelanjutan
bagi individu, pekerja, masyarakat dan negara.
Organisasi dan forum internasional juga dapat mendukung dalam mengidentifikasi dan
mengadopsi langkah-langkah responsif gender untuk mengatasi dampak kesehatan, ekonomi,
ketenagakerjaan dan sosial dari pandemi bagi pekerja di semua sektor, termasuk pekerja mandiri,
pekerja lepas dan informal, terutama mereka yang berada dalam usaha kecil dan menengah
(UKM), baik di perkotaan maupun perdesaan.
Pandemi memaksa pemerintah untuk membuat pilihan sulit, yang dapat berakibat keras tidak
hanya pada sektor kesehatan tetapi juga pada sektor ekonomi dan tenaga kerja. Konsultasi
dengan mitra sosial sangat penting untuk memungkinkan implementasi keputusan yang diambil
secara layak dan realistis. Selain itu, pemerintah harus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
lembaga teknis dan para ahli, termasuk komunitas ilmiah di tingkat nasional dan internasional.